Ucapan Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Saya, Terimakasih Atas kunjungan Anda, Jangan Lupa Beri Komentar Untuk Kemajuan Blog ini

Sabtu, 10 Desember 2011

Cara Membagi atau Membatasi Bandwidth Mikrotik Router Untuk Jam Waktu Tertentu





A. Enable dan Disable Otomatis Limit Bandwidth untuk Jam Tertentu

      Misalkan anda ingin melimit bandwidth Mikrotik hanya jam 8 pagi sampai jam 4 sore saja,kemudian untuk jam 4 sore sampai jam 8 pagi nya lagi anda ingin melepas otomatis pembagian bandwidth tadi,berikut caranya :




Jalankan Winbox kemudian limit bandwidth untuk ip yang anda inginkan,contoh anda ingin melimit bandwidth untuk ip address 192.168.77.2 dengan bandwidth 128 Kb,kemudian anda beri namanya sesuai dengan waktu terlimit,seperti gambar di bawah ini:



Kemudian Copy perintah di bawah dan pastekan di New Terminal winbox kemudian tekan ENTER pada keyboard anda:

/system ntp client set enabled=yes mode=unicast primary-ntp=152.118.24.8
/system clock set time=04:15:15 date=aug/22/2010 time-zone-name=Asia/Jakarta


Di menu utama winbox pilih System kemudian Clock kemudian atur jam dan tanggal dan tahun saat ini,seperti gambar di bawah ini:



Selanjutnya di menu utama winbox pilih System kemudian Scheduler kemudian klik tanda + warna merah dan isikan Name: enable jam 8 pagi sampai jam 4 sore kemudian Start Date:tanggal anda sekarang dan bulan dan tahun kemudian Start Time:08:00:00 kemudian Interval:1d00:00:00 dan On Event: queue simple enable 0 seperti gambar di bawah ini:


      Kemudian sekali lagi di menu utama winbox pilih System kemudian Scheduler kemudian klik tanda + warna merah dan isikan Name:disable jam 4 sore sampai jam 8 pagi kemudian Start Date:tanggal anda sekarang dan bulan dan tahun kemudian Start Time:16:00:00 kemudian Interval:1d00:00:00 dan On Event: queue simple disable 0 seperti gambar di bawah ini:




Keterangan :
Anda lihat dulu di queue simple nya,apakah benar nomor 0 yang anda ingin enable tersebut,kalau yang anda ingin enablekan nomor 2 berarti di menu System Scheduler On Event:queue simple enable 2

B. Membedakan Limit Bandwidth Mikrotik untuk Jam Tertentu

      Misalkan anda ingin Limit Bandwidth Mikrotik untuk jam 6 pagi sampai jam 6 sore sebesar 128 Kb dan untuk jam 6 sore sampai jam 6 pagi nya lagi sebesar 256 Kb,hal tersebut ingin anda lakukan pada mikrotik Router dengan cara otomatis,berikut caranya:

Copy perintah di bawah dan pastekan di New Terminal winbox kemudian tekan ENTER pada keyboard anda:

/system ntp client set enabled=yes mode=unicast primary-ntp=152.118.24.8
/system clock set time=04:15:15 date=aug/22/2010 time-zone-name=Asia/Jakarta



      Di menu utama winbox pilih System kemudian Clock kemudian atur jam dan tanggal dan tahun saat ini,seperti gambar di bawah ini, limit bandwidth untuk ip yang anda inginkan pada jam 6 pagi sampai jam 6 sore,contoh untuk ip 192.168.77.2 bandwidth 128 Kb untuk jam 6 pagi sampai jam 6 sore.


Sedangkan pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi nya lagi,contoh untuk ip 192.168.77.2 bandwidth 256 Kb untuk jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi,seperti gambar di bawah ini:



Sekarang limit bandwidth untuk ip 192.168.77.2 ada dua yang nomor 0 yaitu jam 6 pagi sampai jam 6 sore dengan bandwidth 128 Kb dan yang nomor 1 yaitu jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi dengan bandwidth 256 Kb,seperti gambar di bawah ini:




System Scriptsnya

      Di menu winbox pilih System kemudian Scripts kemudian pilih tanda + warna merah dan isikan Name:jam 6 pagi sampai jam 6 sore kemudian Source:/queue simple enable jam 6 pagi sampai jam 6 sore; /queue simple disable jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi kemudian Policy di checklist/centang write, read, policy seperti gambar di bawah ini:


Kemudian sekali lagi pilih System kemudian Scripts kemudian pilih tanda + warna merah dan isikan Name:jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi kemudian Source:/queue simple enable jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi; /queue simple disable jam 6 pagi sampai jam 6 sore kemudian Policy di checklist/centang write, read, policy seperti gambar di bawah ini:


Kemudian Di menu utama winbox pilih System kemudian Scheduler dan klik tanda + warna merah kemudian isikan Name: jam 6 pagi sampai jam 6 sore dan Start Date:bulan tanggal dan tahun sekarang kemudian Start Time:06:00:00 dan Interval: 1d00:00:00 dan On Event:jam 6 pagi sampai jam 6 sore dan Policy di checklist/centang write,read,policy seperti gambar di bawah ini:


Kemudian sekali lagi Di menu utama winbox pilih System kemudian Scheduler dan klik tanda + warna merah kemudian isikan Name:jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi dan Start Date:bulan tanggal dan tahun sekarang kemudian Start Time:18:00:00 dan Interval: 1d00:00:00 dan jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi dan Policy di checklist/centang write,read,policy dan On Event: jam 6 sore sampai jam 6 paginya lagi seperti gambar di bawah ini:


Cara Membagi atau Membatasi Bandwidth Mikrotik Router Untuk Jam Waktu Tertentu telah berjalan anda bias lihat di limit bandwidth mikrotik anda yang terdisable secara otomatis dalam waktu yang telah di tentukan.

Dilakukan perbaikan dari wirelessrouterproxy

Membedakan Urutan 

Kabel Straight dan Cross

 
      Untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Jika ingin menghubungkan komputer menggunakan  HUB/switch, gunakan kabel straight. Dalam pengkabelan straight dan cross, kita bisa lihat standar yang sudah ditetapkan untuk masalah pengkabelan ini seperti ditunjukan pada gambar 1, EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.

EIA/TIA 568A          EIA/TIA 568B
 

                    Gambar 1


Kabel Straight

      Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabel nya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya. Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke switch seperti ditunjukan pada gambar 2, switch menerima data pada pin 1 dan 2 dan karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Gambar 2

Lebih jelasnya, seperti ditunjukan pada gambar 3 :

Gambar 3

Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di switch.
menghubungkan 2 HUB/switch dengan salah satu HUB/switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.


Kabel crossover

      Kabel crossover seperti ditunjukan pada gambar 4, menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.

Gambar 4

      Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6. Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/switch.
menghubungkan komputer ke port uplink switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/switch


Port biasa vs. port uplink

      Untuk menghubungkan dua buah HUB/switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya, seperti ditunjukan pada gambar 5.

                               Gambar 5

Seperti ditunjukan pada gambar 6, berikut adalah susunan kabelnya :


Gambar 6

Dilakukan pengeditan ulang dari http://ippankgnu.wordpress.com